Minggu, 15 Desember 2013

Sejarah awal kain sutra berawal pada Kekaisaran Cina atau Tiongkok. Bangsa Cina merupakan bangsa pertama yang mampu mengolah kepompong ulat sutra menjadi kain sutra. Jika dilihat tahunya, sejarah sutra sejak abad ke 27 SM. Pada saat itu penggunaannya terbatas hanya untuk negeri Cina dan selama berabad-abad Cina merahasiakan cara pembuatan sutra. Karena monopoli inilah yang membuat harga sutra sangatlah mahal, bahkan sebanding dengan emas pada masa itu.
Baru pada sekitar tahun 300M, Budidaya sutra menyebar ke Negara Jepang.  Lalu pada tahun 550 M, Kaisar Romawi Timur atau Bizantium yang bernama Justinian I mengirim 2 biarawan yang menyamar sebagai mata-mata ke negeri Cina. Mereka berhasil mengambil ulat sutra dari negeri Cina dan mengetahui cara membuat sutra pada tahun 552 M. Sejak saat itu, monopoli sutra bukan lagi milik Kekaisaran Cina.
kepompong sutraTeknik manufaktur sutra banyak mengalami peningkatan. Awalnya menggunakan alat primitif berubah menggunakan alat pintal semacam roda berputar. Pada abad ke-16 Perancis dan Italia berhasil mengembangkan perdagangan sutera, saat itu justru banyak negara-negara lain yang tidak berhasil mengembangkan industri sutera.
 Industri kain sutra sempat berhenti karena ada wabah penyakit ulat sutra yang menyerang sehingga produksi sutra menurun. Pada abad ke-20 Jepang dan Cina kembali berperan untuk memproduksi sutera. Dan kini, Cina merupakan produsen sutera terbesar didunia.
 Bukti awal ditemukannya sutra terdapat di situs-situs budaya Yangshao di Xia, Shanxi, antara 4000 dan 3000 SM. Di mana kepompong sutra yang ditemukan telah dipotong setengah menggunakan pisau tajam. Spesies ini diidentifikasi sebagai Bombyx mori, yakni ulat sutra yang dipelihara. Bukti dari alat tenun primitif juga bisa dilihat dari situs-situs budaya Hemudu di Yuyao, Zhejiang, pada periode sekitar 4000 SM. Isi Forum sutra ditemukan di sebuah budaya Liangzhu di situs Qianshanyang di Huzhou, Zhejiang, pada periode 2700 SM. Bukti lainnya juga ditemukan dari makam kerajaan di Dinasti Shang (1600-1046 SM).

Jenis jenis ulat sutra

Jika dilihat dari siklus hidup, ulat sutera dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu polyveltine dan biveltine.Untuk jenis polyveltine yang berasal dari daerah tropis ini memiliki kualitas sutrayang rendah.  Untuk yg berkualitas baik adalah jenis biveltine yang berasal dari daerah dengan 4 musim, telur ulat jenis biveltyne hanya dapat menetas sesudah musim dingin (winter).
 Jika kita berbicara ras, ulat sutera dibagi menjadi 4 ras yaitu : ras eropa, ras china, ras jepang dan ras tropis. Kalau di Indonesi mengembangkan silangan antara ras china dan jepang sehingga menghasilkan kain sutra yang banyak memiliki keunggulan daripada ras aslinya.
 Dalam budidaya ulat sutera, pakan yang paling baik digunakan adalah daun murbei karena dauin murbai ini memiliki kandungan nutrisinya tinggi, tidak kaku dan tidak berbulu. Mutu daun murbei akan mempengaruhi pertumbuhan ulat sutera, mutu kokon, serta mutu serat yang dihasilkan.
 Penyakit yang pernah menyerang ulat sutra adalah penyakit pebrine yang dapat mengakibatkan kerusakan pada kulit dan mulut ulat sutera. Disamping menghasilkan benang, ada manfaat lain yang dapat diambil dengan membudidayakan ulat sutera. Pupa atau kokon yang isinya sudah mati mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi. Pupa ini dapat kita berikan pada ternak piaraan seperti ayam, itik atau babi. Sisa pakan ulat dan kotorannya juga dapat digunakan sebgai pupuk tanaman.
 Budidaya ulat sutra ini sangat menguntungkan karena pendeknya masa pemeliharaan. Dalam sebulan kokon sudah bisa dipanen dan dapat dijual.  Bagaimana apakah anda tertarik untuk budidaya ulat sutra?
3 Fakta unik dari ulat sutera
1. Berat ulat sutera akan bertambah 10.000 kali sejak ulat sutra ditetaskan.
2. Diperlukan 5500 ulat sutera untuk menghasilkan 1Kg sutera
3. 1 kepompong ulat sutera, apabila helainya dibentangkan maka benang suteranya akan sepanjang 1000 yard.

Kain Sutra / sutera terbuat dari serat filament yang terbentuk dari protein yang dihasilkan oleh ulat sutra. Jenis sutra yang paling umum adalah sutra dari kepompong yang dihasilkan larva ulat sutra murbei (Bombyx mori) yang diternak. Kain Sutra memiliki tekstur mulus, lembut, namun tidak licin. Karena merupakan produk dari serat hewani alami sutra memiliki harga yang cukup mahal.sutra satin
Berikut ini sifat-sifat dari kain sutra, jika digesekan dengan kain akan berbunyu gemerisik. Kain sutra juga memiliki kilau yang sangat indah. Kain sutera sangat ringan dan filamen sutera cukup kuat. Serat sutera sangat higroskopis, dapat menyerap kelembapan hal ini membuat kain sutera nyaman dan terasa dingin bila dipakai, serta dapat menyerap keringat.
ulat suteraKeunggulan kain sutra yaitu memiliki kenyamanan yang istimewa. Sutra merupakan bahan yang sangat kuat, kekuatan sutra sebanding dengan kawat halus yang terbuat dari baja. Sutra juga lembut saat menyentuh kulit, asam amino dalam serat sutra yang membuat sutra terasa lembut dan nyaman, bahkan sutra dapat menjaga agar terhindar dari berbagai penyakit kulit. Sutra memiliki kemampuan menyerap yang baik sehingga cocok digunakan di udara yang hangat dan tropis.
Untuk jenis-jenis kain sutra yang dijual di pasaran antara lainsutra import, sutra lokal dan sutra liar. Untuk jenis sutra import antara lain Kain Sutra Super 54, Kain Sutra Super 56, Kain Sutra Organdi kaca dan kotak, Kain Sutra Crepe, Kain Sutra Sifon, Kain Sutra Cringkle, Tai Silk dan Kain Sutra Habutai dan ada juga sutra timbul yang memiliki berbagai macam motif. Sutra Lokal, yaitu kain sutra buatan dalam negri ditenun dengan ATBM maupun ATM antara lain sutra polos, sutra granitan yang anyaman desain struktur dengan doby, sutra salur. Sutra Liar, yaitu sutra yang dibuat dari serat ulat sutra yang dibudidayakan secara liar.  Sutra liar berbeda dari sutra ternakan dari segi warna dan tekstur, serta kepompong liar yang dikumpulkan biasanya sudah dirusak oleh ngengat yang keluar sebelum kepompong tersebut diambil, sehingga benang sutra yang membentuk kepompong itu sudah terputus menjadi pendek. Ulat sutra ternakan dibunuh dengan dicelup ke dalam air mendidih sebelum keluarnya ngengat dewasa, atau ditusuk dengan jarum, sehingga seluruh kepompong dapat diurai menjadi sehelai benang yang tak terputus. Ini membuat sutra bisa ditenun menjadi kain yang lebih kuat. Sutra liar biasanya juga lebih sukar dicelup warna daripada sutra ternakan.


Keunggulan Sutera

Saat mengenakan pakaian yang terbuat dari sutera, anda akan merasakan kenyamanan dan kelembutan dari bahan sutera, karena sutera memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut :
·         Sutera merupakan bahan yang sangat kuat. Kekuatan sutera sebanding dengan kawat halus  yang terbuat dari baja.
·         Sutera juga lembut saat menyentuh kulit. Asam amino dalam serat sutera yang membuat sutera terasa lembut dan nyaman. Bahkan sutera dapat menjaga agar terhindar dari berbagai penyakit kulit. Tentu hal ini akan membuat pemakainya merasa nyaman.
·         Sutera memiliki kemampuan menyerap dengan baik sehingga cocok digunakan di udara yang hangat dan tropis. Karena itu, setiap pemakai bahan sutera akan merasa sejuk dan lebih kering meski udara panas. Yang menyebabkan bahan sutera mampu menyerap kelembaban dan cairan karena asam amino di dalam serat sutera mampu menyerap lalu membuang keringat.
·         Bahan sutera memiliki ciri khas yaitu berkilau seperti mutiara. Hal ini disebabkan karena lapisan-lapisan fibroin, yaitu sejenis protein yang dihasilkan ulat sutera, membentuk struktur mikro yang berbentuk prisma. Struktur prisma inilah yang menyebabkan cahaya akan disebar ketika terkena bahan dari sutera sehingga menimbulkan efek kilau yang indah.
·         Sutera memiliki daya tahan terhadap panas dan tidak mudah terbakar.
·         Salah satu kemampuan istimewa sutera adalah mampu melindungi kulit tubuh dari sinar ultraviolet yang dapat merusak kulit.  

Sejarah kain sutera
http://www.shining-silk.com/sites/default/files/styles/pro_tumbnail/public/thumbnail/ulat1.jpg?itok=1KrSi--X
Pernahkah Anda membayangkan dari manakah asal kain sutera. Kain Sutera merupakan salah satu jenis kain yang sering diminati oleh para wanita.
Nah kali ini saya akan menjelaskan sedikit mengenai proses pembuatan kain sutera yang mungkin bagi sebagian orang yang belum mengetahuinya.
Definisi:
Sutra atau sutera merupakan serat protein alami yang dapat ditenun menjadi tekstil. Jenis sutera yang paling umum adalah sutera dari kepompong yang dihasilkan larva ulat sutra murbei (Bombyx mori) yang diternak (peternakan ulat itu disebut serikultur). Sutera bertekstur mulus, lembut, namun tidak licin. Rupa berkilauan yang menjadi daya tarik sutera berasal dari struktur seperti prisma segitiga dalam serat tersebut yang membolehkan kain sutera membiaskan cahaya pada pelbagai sudut
Sejarah dan Legenda:
Sutera ditemukan dan digunakan pertama kali di Cina dibawah Kekaisaran Huang Ti ( Yellow Emperor ) sekitar tahun 2697 s/d 2597 Sebelum Masehi. Legenda mengatakan bahwa Lei-tzu sang Permaisuri kerajaan saat itu sedang memperhatikan kepompong di pohon mulberry dan kemudian mengambilnya, tanpa sengaja kepompong tersebut jatuh di cangkir teh sang permaisuri. Saat akan mengambil kepompong tersebut sang permaisuri menyadari bahwa kepompong tersebut kemudian menjadi berbentuk helaian benang yang halus dan panjang. Inilah awal pertamakali benang sutera ditemukan. Di Cina kemudian permaisuri tersebut sampai sekarang dikenal sebagai Si Ling-chi atau Lady of the Silkworm.
Semenjak itu Cina dikenal sebagai penghasil kain sutera yang terkenal di seluruh dunia. Banyak pedagang datang ke Cina untuk berdagang kain sutera Cina yang terkenal. Jalur perdagang tersebut kemudian dikenal sebagai Silk Road atau Jalur Sutera
Untuk menghasilkan sutera yang baik diperlukan ulat serta makanannya berupa daun murbai. Bagi yang belum mengetahui pohon serta daunnya lihat gambar dibawah ini :
http://www.shining-silk.com/sites/default/files/ulat1.jpg
Pohon Murbai
http://www.shining-silk.com/sites/default/files/ulat2.jpg
Daun Murbai
http://www.shining-silk.com/sites/default/files/ulat3.jpg
Proses Produksi Sutra
http://www.shining-silk.com/sites/default/files/ulat4.jpg
Ulat sutra diletakan pada wadah yang berisi daun murbai sebagai makanan ulat tersebut
http://www.shining-silk.com/sites/default/files/ulat5.jpg
Tempat peternakan ulat sutra
http://www.shining-silk.com/sites/default/files/ulat6.jpg
Dengan rakusnya, ulat sutra mulai memakan daun murbai yang telah disediakan
http://www.shining-silk.com/sites/default/files/ulat7.jpg
Setelah kenyang ulat sutra kan mulai membentuk coccon/kepompong sutra yang merupakan bahan dasar dari kain sutra
http://www.shining-silk.com/sites/default/files/ulat8.jpg
kepompong sutera mulai terbentuk
http://www.shining-silk.com/sites/default/files/ulat9.jpg
wadah penyimpanan ulat sutera
http://www.shining-silk.com/sites/default/files/ulat10.jpg
kempompong ulat sutera dipisahkan dariwadah penyimpanannya
http://www.shining-silk.com/sites/default/files/ulat11.jpg
kepompong ulat sutera saat dipanen
inilah bahan dasar dari kain sutera
http://www.shining-silk.com/sites/default/files/ulat12.jpg
 isi dalamnya kepompong tersebut
http://www.shining-silk.com/sites/default/files/ulat13.jpg
Kepompong siap dipintal untuk dijadikan benang sutera
Fakta menarik tentang ulat sutera :
1.Ketika Ulat sutra berumur 25 hari, berat mereka 10.000 kali sejak mereka ditetaskan.
2.Diperlukan 5500 ulat sutera untuk menghasilkan 1Kg sutera
3.1 kepompong ulat sutera, apabila helainya dibentangkan maka benang suteranya akansepanjang 1000 yard.
4.Makanan kesukaan ulat sutera adalah daun Murbai


BERMAIN BERSAMA ULAT SUTERA
http://www.wisatasutera.com/picture/halaman1.jpg
http://www.wisatasutera.com/picture/halaman2.jpg
Sahabat, siapa yang tidak kenal kain sutera? Kain yang halus dan lembut itu dihasilkan dari mulut ulat sutera selama dua hari satu malam. Serat sutera ini kemudian akan membungkus badan ulat menjadi kokon atau kepompong. Kokon atau kepompong ini sangat berjasa bagi perajin sutera, karena dari kokon inilah benang sutera dipintal lalu ditenun menjadi kain.
Banyak orang yang tidak mau dekat-dekat dengan hewan kecil ini. Hmm, padahal ulat sutera itu tidak berbahaya lho! Badannya saja tidak memiliki bulu yang biasanya membuat gatal seperti ulat lainnya. Apalagi ulat sutera memiliki nama latin yang lucu yaitu Bombyx Mori. Itu sesuai dengan bentuk badannya yang lembut, gemuk, tidak mengigit, lebih menarik lagi jika si ulat sedang menggeliat-geliat seperti yang ingin dimanja. Ulat sutera yang dikembangbiakan di Padepokan Dayang Sumbi berasal dari ras Jepang. Untuk  melihat bagaimana Budidaya Ulat Sutera mulai dari penetasan, membuat benang sutera sampai dengan menenun kain sutera dengan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Tempat yang dapat memberikan penjelasan secara teori dan dapat bersentuhan langsung dengan ulat sutera  adalah Wisata Ilmu Sutera Bandung, Padepokan Dayang Sumbi.


http://www.wisatasutera.com/picture/halaman3.jpg
Ir. Wibowo Moerdoko C.Text FTI (86 tahun)
Pendidik dan Pakar Tekstil

Founder & Owner Wisata Ilmu Sutera Bandung




Padepokan Dayang Sumbi, adalah pelopor wisata ilmu sutera yang pertama di Indonesia, terletak di Jalan Arcamanik Sindanglaya km.4, Kampung Pamoyanan, Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan, Bandung Timur.

Wisata Ilmu Sutera Bandung,
 berada di daerah pegunungan yang tidak terlalu jauh dari kota dengan udara yang segar, dikarenakan pemeliharaan ulat sutera yang baik minimal berada 700 meter di atas permukaan laut dengan suasana yang cukup tenang, dan cukup tanaman murbei sebagai bahan makanan ulat sutera juga bebas polusi.

Wisata Ilmu Sutera Bandung, dapat ditempuh kurang lebih 45 menit dari Bandara Husein Sastra Negara dan Tol Pasteur Bandung.

Padepokan Dayang Sumbi menawarkan wisata ilmu yang diharapkan akan membentuk pemahaman masyarakat tentang sutera. Memberikan anak-anak dan generasi muda pengalaman yang unik. Dimana mereka tidak hanya mendengarkan teori saja tentang ulat sutera tetapi dapat bersentuhan dan berinteraksi langsung.